majestic football. Three goals stamped their authority and ensured another historic win at the home of their great rivals achieved with their trademark style to retake top spot, though Madrid do have a game in hand.
It was the worst possible start for Guardiola's team when a defensive mix up handed Madrid a goal after just 24 seconds as Benzama fired past Valdes. From that moment, Madrid sat back in defence and conceded possession to the much bolder Barça, whilst attempting to maintain a high line. Casillas made a great stop from Messi on six minutes and then on the quarter hour, Guardiola switched to a three man defence - taking maximum risk, but ensuring total domination.Alexis goal reward for domination
Barça now began to strangle the life out of their hosts, who only threatened sporadically on the counter and although Ronaldo had the chance to make it 2-0 on 24 minutes, Busquets and Puyol were defending like giants at times. Then Messi slipped through the Madrid defence and released Alexis who unleashed a great shot past Casillas to draw Barça level. Tension began to rise now and by half time Barça had seen two cards – Alexis and Messi, both for dissent, though the team had committed just four fouls against Madrid's nine, with just a single yellow card for the hosts.
Cesc heads home lovely Alves cross
If Barça had been unlucky at the start of the first half, they made up for that at the beginning of the second, when on 53 minutes a Xavi shot ricocheted off Marcelo to wrong foot Casillas and put Barça in the lead. Madrid desperately tried to pressure Barça as they tried to play the ball out, which in turn gave the increasingly dangerous looking Barça more space to counter. Ronaldo again blew a chance which would have drawn the teams level just past the hour mark and almost immediately after, Cesc headed in at the far post after a great cross from Alves.
Footballing recital
With the scores at 1-3, Madrid got even rougher and the cards began to flow. The hosts were now playing with more heart than head, as they desperately played catch up behind a Barça team who were revelling in their exquisite one touch possession football, exemplified by a brilliant Iniesta action on 80 minutes. There were even chances to stretch the lead, but in the end, Barça's superiority was such as to leave no room for doubt: their beautiful football, the style that defines this team came out top for all the millions of viewers who watched as the Barça philosophy continues to stamp its mark, season after season on the footballing world.
Alves: Mourinho Iri Kepada Barcelona

Barca menahbiskan diri sebagai tim terbaik dunia usai menjadi jawara turnamen yang digelar di Jepang sepekan lalu itu. Di babak final, Los Azulgrana menang telak 4-0 dari Santos.
Pada awalnya Mourinho menanggapi positif sukses Barca ini. "Barcelona adalah tim hebat dan sebuah kehormatan berduel untuk gelar melawan mereka. Jika Real Madrid bermain di liga lain, kami akan memenangi kejuaraan dengan mudah," ucap Mou ketika itu.
Namun, saat ditanya mengenai pencapaian Los Cules dan penempatan mereka di antara tim terbaik dalam sejarah, Mourinho menjawabnya dengan nada sedikit meremehkan.
"Saya terlalu muda untuk itu. Saya menyelamati mereka dalam memenangi Piala Dunia Antarklub tapi memenangi Liga Champions lebih penting daripada memenangi dua partai itu," sengat dia kemudian.
Tak terima dengan komentar Mourinho, Alves balas "menyengat" mantan pelatih Porto, Chelsea dan Inter Milan itu.
"Dia (Mourinho) adalah orang yang memainkan perannya, dia meremehkan apa yang orang lain sudah menangi," sungut bek internasional Brasil ini di situs resmi klub. "Satu-satunya hal yang bernilai adalah apa yang dia menangi. Itu kepribadiannya, dan kami menghormatinya."
"Kepribadianku berbeda. Untuk bermain di 'dua laga kecil' itu, sebagaimana yang dia katakan, Anda harus memenangi Liga Champions. Kami sudah melakukannya dan maka dari itu kami bahagia. Iri adalah sebuah hal yang buruk," sengit Alves.
Sejak ditangani Josep Guaridola, laju Barca tak terbendung sehingga memaksa Madrid selalu berada di bawah bayang-bayang musuh abadinya itu. Alves mengaku tak terganggu dengan komentar-komentar dari Madrid karena timnya bukan inferior terhadap mereka.
"Kami tidak terganggu dengan Madrid karena kami tidak mereka kami inferior terhadap mereka dan jika Anda tidak merasa inferior kepada semua yang mengkritik Anda, itu tidak menganggu Anda," lanjut dia.
"Tapi aku terganggu dengan upaya mereka yang terus-terusan mendeskriditkan pencapaian kami. Selalu ada 'tapi' atau 'kenapa'. Itu hal yang aku tidak mengerti," pungkas Alves.
Piala Dunia Antarklub
Messi Dua Gol, Barca Lumat Santos 4-0
Yokohama - Barcelona menjuarai Piala Dunia Antarklub 2011 setelah menang telak 4-0 atas Santos, di partai final yang berjalan relatif berat sebelah.
Barca menunjukkan kelasnya atas Santos di Stadion Internasional Yokohama, Minggu (18/12/2011) malam WIB, dengan empat gol tanpa balas yang dicatat lewat penguasaan bola dominan.
Situs FIFA mencatat, dalam kemenangan tersebut Barca si kampiun Eropa membuat 71% penguasaan bola, menyisakan hanya 21% saja untuk Santos yang jawara Amerika Selatan.
Lionel Messi tampil jadi bintang kemenangan Barca di laga itu dengan membuat gol pembuka dan penutup, yakni pada menit 17 dan 82. Dua gol Barca lainnya disumbang Xavi (24) dan Cesc Fabregas (45).
Jalannya Pertandingan
Barca menekan sedari menit awal lewat Messi, tapi lajunya bisa dihentikan bbrp pemain Santos. Beberapa menit kemudian Alves coba mengirim umpan silang yang masih bisa dihalau bek Santos.
Pemain Barca salah mengoper sehingga bola dikuasai pemain Santos di menit 8. Si kulit bundar kemudian mengarah ke Neymar yang coba melewati barisan belakang Barca meski masih gagal.
Messi menggiring bola pada menit 13 dan melepaskan tembakan tapi kiper Rafael Cabral dengan sigap menepisnya. Usaha Thiago melakukan rebound juga gagal.
Barca akhirnya memimpin pada menit 17. Menerima umpan terobosan, Messi dengan cerdik melambungkan bola ke atas kiper yang menerjang. Usaha bek Santos mengejar bola pun gagal.
Tujuh menit berselang, Barca menambah keunggulan. Dari kiri Dani Alves mengirim umpan ke kotak penalti, dengan Xavi menerimanya seraya menghindari lawan. Xavi menuntaskan dengan sepakan yang jitu.
Serangan dari Santos pada menit 27. Ganso melepaskan umpan terobosan yang bisa dikejar Borges yang kemudian melepaskan tembakan tepat ke arah Valdes.
Pada menit 29 Fabregas nyaris bikin gol. Lolos dari jebakan offside, ia menembak meski bola hanya menghantam tiang dan menjauhi gawang.
Beberapa saat sebelum turun minum, Barca menambah gol. Diawali penetrasi Messi, kemelut lahir di depan gawang Santos. Sempat berhasil menyelamatkan gawangnya dari tandukan Thiago, Rafael Cabral lantas tak kuasa membendung sontekan Fabregas.
Barca langsung menekan di awal babak kedua. Messi masuk ke kotak penalti Santos dan memberi umpan tarik ke Fabregas yang meneruskan dengan sepakan ke arah gawang. Tapi kiper masih bisa menepisnya
Santos langsung membalas pada menit 47 dari serangan balik. Di depan Neymar bisa menyundul bola, tapi arahnya masih di atas mistar gawang Valdes.
Serangan lagi dari Barca pada menit 54. Alves mengirim bola lambung ke tiang jauh dan diterima Messi. Ia lantas coba menyepak bola dari jarak dekat melewati kedua kaki Cabral. Namun, bola bisa ditahan si kiper Santos.
Tiga menit kemudian Neymar lolos dari jebakan offside dan dapat menguasai bola. Tapi sepakannya bisa dihadang Valdes yang dengan sigap maju menutup ruang.
Barca nyaris menambah gol pada menit 80. Dari sisi kanan gawang, Dani Alves melepaskan tembakan yang hanya membentur tiang gawang.
Messi menambah gol pada menit 82. Alves melepaskan bola terobosan kepada Messi, yang lantas menjaga bola dengan apik seraya mengecoh kiper dan kemudian mengirim si kulit bundar ke gawang kosong.
Susunan Pemain:
Santos: Rafael Cabral; Edu Dracena, Leo, Danilo (Elano '31), Arouca, Durva, Henrique, Borges (Alan Kardec 78'), Ganso (Ibson 83'), Neymar, Bruno.
Barca: Valdes; Alves, Pique (Mascherano 56'), Fabregas, Puyol (Fontas 84'), Xavi, Iniesta, Messi, Thiago (Pedro 78'), Sergio Busquets, Abidal
Barca 'Imbangi' Rekor Madrid di El Clasico

Gol-gol Alexi Sanchez, Xavi dan Cesc Fabregas mematahkan gol Karim Benzema di menit pertama pertandingan, dan El Barca kembali ke Catalan dengan tiga poin, plus merebut tahta klasemen sementara dari rival abadinya itu, walaupun Madrid punya satu pertandingan lebih.
Itu adalah kemenangan ke-64 Barca atas Madrid di kompetisi Liga Spanyol. Itu berarti mereka cuma terpaut empat dari jumlah kemenangan Los Blancos atas mereka.
Tapi secara keseluruhan, jumlah kemenangan Barca atas Madrid tinggal kalah satu dari sebaliknya. Dalam sejarahnya El Clasico telah tergelar 163 kali di semua ajang, 45 di antaranya berakhir seri.
Barca juga memberi Madrid kekalahannya yang kedua di musim ini, setelah Levante di pekan ketiga La Liga.
Madrid sebelum takluk dari musuh besarnya itu selalu menang di 15 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi. Dari 15 kemenangan itu mereka mencetak 57 gol, atau rata-rata 3,8 gol per game.
Rekor head-to-head
La Liga
Madrid menang 68 kali
Barca menang 64 kali
Seri 21 kali
Madrid mencetak 264 gol, Barca 255 gol
Jumlah pertandingan: 163
Seluruh pertandingan kompetitif
Madrid menang 86 kali
Barca menang 85 kali
Seri 45 kali
Madrid mencetak 362 gol, Barca 350 gol
Jumlah total pertandingan: 216
Delapan El Clasico, 59 Kartu Kuning

Di pertemuan mereka yang pertama di musim lalu, saat Barca menghajar Madrid 5-0 di Nou Camp, sebanyak 13 kartu kuning dan satu kartu merah menghiasi laga tersebut. Adalah Sergio Ramos yang diusir dari lapangan di menit terakhir.
Berikutnya, di pertandingan La Liga pada 16 April di Santiago Bernabeu, wasit mengeluarkan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah (untuk Raul Albiol).
Di pertemuan ketiga pada leg I semifinal Liga Champions di Bernabeu, lima kartu kuning melayang, dua kartu merah keluar dari saku wasit. Jose Manual Pinto diusir dari bench saat terlibat keributan di lorong usai babak pertama kelar. Satu kartu merah lain diberikan kepada Pepe di menit 61.
Di leg II, tidak ada kartu merah, tapi kartu kuning yang beredar cukup banyak, yakni enam kali: lima untuk pemain Madrid, satu untuk Barca.
Kemudian di final Copa del Rey di Estadio Mestalla, Valencia, juga berhamburan kartu: tujuh kuning, satu merah untuk Angel di Maria di menit ke-120.
Di dua pertandingan Piala Super Spanyol di awal musim ini, total 14 kartu kuning dan tiga kartu merah mewarnai rivalitas tersebut. Tiga kartu merah itu terjadi di leg kedua, masing-masing untuk Marcelo karena melakukan pelanggaran, serta Mesut Oezil dan David Villa karena berkelahi di menit-menit terakhir.
Tingginya tensi permainan El Clasico tersebut juga terlihat dari kerapnya pemain berkerumun, saling dorong, dan adu mulut jika terjadi pelanggaran keras. Barisan cadangan juga sesekali terlibat, termasuk insiden ketika Jose Mourinho menarik kuning asisten pelatih Barca, Tito Vilanova.
Namun, pada pertandingan terakhir mereka di Bernabeu tadi malam, atau Minggu (11/12/2011) dinihari WIB, perseteruan fisik berlebihan seperti itu relatif tidak ada, alias "damai-damai saja". Namun, jumlah kartu kuning cukup banyak, yakni tujuh.
Total, dari delapan El Clasico terakhir, keluar 59 kartu kuning dan delapan kartu merah. Itu berarti rata-rata satu pertandingan menghasilkan minimal tujuh kartu kuning dan satu kartu merah.